JAMBI - Hujan deras yang mengguyur hampir sebagian besar kota Jambi pada Senin (19/06/2023) pagi, membuat kawasan beberapa permukiman dan jalan mengalami genangan air hingga sebatas lutut dan pinggang orang dewasa. Meski hujan terjadi hanya beberapa jam, namun banjir seolah menjadi pemandangan yang lumrah.
Banjir yang terjadi di RT 16 dan 17 Kel. Beliung Kec. Alam Barajo akibat sungai yang melintasi wilayah tersebut tidak mampu menampung debit air hujan, sehingga mengakibatkan sungai meluap hingga mampir ke rumah-rumah warga.
Hingga berita ini diturunkan, air berangsur-angsur mulai surut dari yang semula mencapai ketinggian hingga 50 cm. Akibat luapan
banjir tadi pagi, tercatat 12 rumah warga RT 16 dan 17 Kel. Beliung terendam hingga membasahi perabotan yang ada.
Menyikapi adanya banjir yang terjadi, aparat kewilayahan terutama Babinsa dituntut untuk lebih peduli dan peka terhadap kondisi yang terjadi. Pendataan dan pencatatan terhadap wilayah rawan banjir harus segera dibuat bersama-sama dengan aparat kelurahan setempat, sehingga pola penanganan dan upaya perbaikan akan lebih tepat sasaran.
Yang tidak kalah pentingnya yakni upaya sosialisasi secara intens tentang perlakuan terhadap lingkungan dan dampaknya serta pemeliharaan saluran air terhadap adanya sampah yang dibuang secara sembarangan.
Babinsa dituntut mampu mempengaruhi warga dan memobilisasi untuk mengadakan gotong royong dilingkup wilayah tugasnya masing-masing, sehingga jika kesadaran warga akan lingkungan mulai timbul maka genangan-genangan air serupa dapat dengan mudah teratasi.
Baca juga:
Dandim 0415 Jambi Bezuk Anggota yang Sakit
|
Bersama kasi trantib Kel. Beliung dan ketua Forum RT, Sertu Erizal Babinsa Koramil 415-09/Telanaipura membantu evakuasi warga yang terdampak banjir. Sembari melakukan tugas sosialnya, Erizal berusaha memberi himbauan dan ajakan kepada warga lainnya untuk lebih peduli terhadap pemeliharaan lingkungan.
"Dalam kegiatan komsos rutin di wilayah, kami sering sharing dan menghimbau warga untuk menjaga dan membersihkan saluran air dari adanya sampah-sampah yang dibuang secara sembarangan. Namun demikian untuk merubah mindset warga relatif lebih sulit, mereka ingin enaknya saja dan praktis dalam membuang sampah di saluran dan sungai yang ada." keluh Erizal.
Secara bertahap upaya untuk mengatasi banjir terus kita lakukan dengan melakukan gotong royong dan upaya-upaya pencegahan lainnya. (UTI)